Sabtu, 19 Juli 2008

Mengapa Madu Van Dhanu Memilih Menggunakan Ginseng?

Di dalam kitab pengobatan Cina, Shen Nung's Pharmacopeaia, disebutkan bahwa ginseng adalah penguat daya tahan tubuh. Sejak zaman Kaisar Shen Nung (3500 SM), ginseng bahkan dijuluki sebagai "rajanya obat". Nilainya dianggap lebih tinggi daripada emas, Ginseng paling mahal dan tinggi kualitasnya adalah ginseng liar yang berasal dan Manchuria.
Paling tenar sebagai obat penguat (tonik), tapi akar ini juga mujarab untuk meningkatkan fungsi imun, meredakan stres, antipenuaan, dan bersifat antioksidan.

Menurut Institute Herbal Medicine Beijing, penggunaan ginseng untuk keperluan pengobatan sudah dilakukan lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Sementara keberadaannya di bumi sudah ada sejak 150 juta tahun yang lalu.

Berdasarkan jenisnya, ginseng di dunia ada 3 yaitu :
1. Ginseng Asia - Panax Ginseng (berasal dari Korea, Cina, dan Jepang)
2. Ginseng Siberia - Eleutherococcus Senticosus (berasal dari Siberia, Rusia)
3. Ginseng Amerika - Panax Quinquefolius (berasal dari Amerika Utara)

Ginseng dinyatakan berkhasiat antara lain untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan stamina, memperbaiki kondisi mental, meningkatkan pengeluaran cairan tubuh, mencegah diabetes, menguatkan sistem pencernaan, mencegah iritasi, serta mengeluarkan racun.

Karena diyakini dapat meningkatkan energi tanpa memaksakan kemampuan tubuh. itulah banyak atlet yang memanfaatkan ginseng. Banyak atlet asal Cina,Korea, dan Rusia yang minum ginseng, selain menguasai teknik dan taktik, juga kuat dalam hal stamina. Dan itu membuat mereka unggul dibandingkan dengan atlet dari negara-negara Asia lainnya.

Bagian tanaman yang mengandung zat aktif dan umum digunakan adalah akar. Selain zat aktif ginsenosides (ginseng Panax) atau eleutherosides (ginseng Siberia), ginseng juga mengandung minyak, sterol, pati, gula, pektin, vitamin B1, B2, dan B12, kolin, lemak, dan mineral (termasuk seng, tembaga, magnesium, kalsium, besi, mangan, dan vanadium).


Akar ginseng China dijual dalam dua variasi: ginseng putih dan ginseng merah.

Ginseng putih berupa akar ginseng kering.

Sedangkan ginseng merah (kebanyakan dan Korea) adalah akar ginseng yang dikukus dahulu baru dikeringkan. Proses pengukusan menyebabkan warna akar menjadi kemerahan. Yang merah konon memberi efek lebih hangat/panas (yang) pada tubuh dibandingkan yang putih.

Penelitian terhadap ginseng memang telah dilakukan sejak tahun 1960, oleh para ilmuwan Cina, Amerika Serikat, Jepang, juga Eropa.

Mereka menemukan manfaat ginseng antara lain mengurangi kelelahan, meningkatkan dan menjaga stamina, memperbaiki kondisi mental, meningkatkan pengeluaran cairan tubuh, mencegah diabetes, menguatkan sistem pencernaan, mencegah iritasi, mengeluarkan racun dari tubuh, sampai dengan mencegah kebotakan.

Zat-zat aktif pada ginseng membantu proses penyembuhan dengan cara merangsang pembentukan antibodi tertentu. Zat-zat ini turut melancarkan pembentukan hormon dan juga sperma dengan cara melebarkan saluran pembuluh darah pada alat reproduksi pria.

Ginseng juga dapat digunakan untuk mengatasi lelah berkepanjangan (fatigue) dan efek samping stres pada tubuh, serta mengembalikan vitalitas setelah sakit lama. Penelitian tentang terapi dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes, hipertensi, kanker, dan penyakit lain menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan yang relatif cepat dan tanpa efek samping. Hasil ini dibandingkan dengan penggunaan obat kimia yang seringkali bersifat toksik serta menimbulkan komplikasi.


Di tahun 1969, Brehman, ilmuwan dari Uni Soviet (kini Rusia), juga meneliti manfaat ginseng. Dia mendapatkan hasil bahwa tentara Uni Soviet yang mengonsumsi ginseng mampu lari lebih cepat ketimbang yang tidak makan ginseng.


Atasi Gangguan Ereksi

Keampuhan ginseng untuk mendongkrak kemampuan seksual tampaknya bukan sekadar mitos. Ginseng merah (red ginseng) yang banyak terdapat di Korea bersifat aprodisiak dan efektif untuk mengatasi gangguan ereksi.

Kajian mengenai manfaat ginseng untuk gangguan ereksi dilakukan di University of Ulsan dan Korea Ginseng and Tobacco Research Institute di Seoul, Korea Selatan, dan dilaporkan oleh "The Journal of Urology".

Penelitian itu melibatkan 45 pria yang mengalami gangguan ereksi. Hasilnya, nilai fungsi ereksi, hasrat, dan kepuasan seksual dalam bersenggama ternyata lebih tinggi. Para pria itu mengaku mampu memperoleh dan mempertahankan ereksi dengan lebih baik saat memperoleh ginseng.



disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

peluang usaha